Saat bepergian dari Probolinggo menuju ke Jember atau sebaliknya, kita memiliki dua pilihan rute yang bisa ditempuh. Rute pertama mengikuti jalur bus antar kota, yaitu Probolinggo - Lumajang - Jatiroto - Tanggul - Jember, sedangkan rute kedua melalui jalur pedalaman di Klakah melewati Randu Agung dan bertemu lagi dengan jalur bus antar kota di Tanggul. Apakah rute kedua ini benar-benar bisa mempersingkat perjalanan dari Probolinggo - Jember? Yuk, simak terus artikel gabut ini.
Beberapa waktu lalu, iseng-iseng saya sengaja menempuh dua jalur berbeda tersebut untuk membandingkan jarak tempuh keduanya dari Kota Probolinggo menuju Jember. Berikut hasilnya.
- Jalur bus Antar Kota
Titik 0 dimulai dari pusat Kota Probolinggo, di sekitar pasar Baru & pasar Gotong Royong, dengan angka odometer motor menunjukkan angka 43,840 km. Saya mengikuti jalur bus Probolinggo - Jember, melewati terminal bus Lumajang, lalu menyusuri jalan raya di sepanjang sungai Bondoyudo dan melewati Jatiroto. Jarak Lumajang menuju ke Tanggul ditempuh dalam waktu +/- 15 menit, cukup singkat karena merupakan jalur cepat dengan banyaknya trek lurus yang panjang dan lapang dengan lalu lintas lancar. Tiba di terminal bus di Mangli - Jember, odometer motor menunjuk angka 43,931 km. Berarti jarak tempuh yang sudah dilalui adalah +/- 91 km.
- Jalur Alternatif Via Randuagung
Dalam perjalanan pulang, saya mengambil jalur kedua, melalui Randuagung. Titik 0 dimulai di terminal bus Mangli, dengan odometer menampilkan angka 43,931 km. Sampai di pertigaan Tanggul menuju ke Randuagung, angka odometer bertambah sebesar 25 km, menjadi 43,956 km. Jalur ini menembus area perbukitan dan pedesaan melalui Randuagung, dan bertemu lagi dengan jalur bus di Klakah. Di Klakah, angka odometer sudah bertambah 21 km, menjadi 43,976 km. Tiba di pusat kota Probolinggo, odometer menunjukkan angka 44,013 km, yang berarti total jarak tempuh adalah 82 km.
82 km VS 91 km?
Secara jarak, jalur pintas Probolinggo - Jember via Randuagung memang lebih singkat, 82 km, +/- 9 km lebih pendek daripada jalur bus melalui Lumajang dengan jarak tempuh 91 km. Lalu, apakah jalur ini memang lebih cepat dari segi waktu tempuh? Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan:
- Jenis kendaraan
Jika Anda menggunakan kendaraan besar, termasuk mobil, atau penggemar ngebut, jalur bus lewat Lumajang adalah pilihan yang lebih tepat karena ada banyak spot yang bisa ditempuh dengan kecepatan tinggi, berbeda dengan jalur Randuagung yang menembus perbukitan dan perkampungan di pedesaan, dan seringkali melewati pasar tradisional.
- Jam berkendara
Jalur Randuagung memiliki beberapa jam padat, misal jam 6-8 pagi atau di sore hari. Pada jam-jam tersebut, kondisi lalu lintas di beberapa lokasi khususnya pasar tradisional sangat padat, ramai, dan tidak memungkinkan berkendara dengan kecepatan tinggi. Perlu diketahui, dengan kondisi jalan yang tidak begitu lebar dan seringkali melewati pasar dan wilayah pemukiman, rata-rata kecepatan aman melalui jalur Randuagung adalah 60-80 km/jam, kecuali jika mau sedikit nekat dan mengesampingkan keselamatan.
Kondisi ini sangat berbeda di malam hari. Saya pribadi lebih suka melewati jalur ini di malam hari karena lebih lengang dan aman dari kendaraan besar seperti truk dan bus. Akan tetapi, jika anda mengendarai motor dan tidak menyukai jalanan yang gelap dan sepi dengan berbagai pertimbangan, Anda bisa mengambil jalur jalan raya antar kota, menyusuri Kali Bondoyudo.
- Kepentingan
Jika anda menempuh perjalanan Probolinggo - Jember atau sebaliknya karena sesuatu yang mendesak, jalur jalan raya antar kota adalah pilihan yang pas karena waktu tempuh bisa lebih diprediksi dengan tepat. Sebaliknya, jika waktu tempuh tidak menjadi pertimbangan utama, jalur pintas via Randuagung lebih pas untuk diambil dengan pertimbangan efisiensi jarak dan bahan bakar.
- Preferensi dan gaya berkendara
Anda suka ngebut di jalan yang lurus dan lebar, atau menyukai perjalanan dengan ritme kecepatan yang stabil? Jalur bus antar kota sepertinya lebih sesuai bagi Anda. Di samping karakter jalan yang memungkinkan kecepatan tinggi, jalur bus antar kota juga memberikan panoramic view berupa hamparan luas pesawahan di sebelah selatan dan beberapa bukit dan pegunungan di sebelah utara.
Akan tetapi, jika Anda lebih menyukai jalur berkelok-kelok dengan beberapa tikungan tajam, jalur pedalaman via Randuagung lebih sesuai bagi Anda. Terlebih lagi, jika Anda mudah mengantuk saat berkendara di jalur lurus, jalur pedalaman adalah jalur yang lebih tepat demi keselamatan.
Itulah beberapa hal yang bisa menjadi bahan pertimbangan dalam memilih jalur Probolinggo - Jember atau Jember - Probolinggo. Pilihan akhir bergantung pada urgensi, jam, dan gaya berkendara Anda sendiri. Antara efisiensi jarak atau waktu, keduanya seringkali bergantung pada kondisi. Bagaimana menurut anda? Jika Anda memiliki tambahan tips atau pengalaman menarik yang berkaitan dengan kedua rute tersebut, silahkan berbagi di kolom komentar.
Salam satu aspal. Ride smart, ride safe