Sunday, June 26, 2016

Mengapa Bakti Sosial Perlu?


Saat kita berbicara tentang kegiatan sosial sebagai agenda club motor kita, pernahkah ada seorang teman biker yang nyeletuk seperti ini, “Ah, kita kan biker? Club kita club otomotif. Ngapain harus repot-repot ngadain baksos? Kegiatan sosial sudah ada yang ngurus, bukan tanggung jawab club motor. Mending uangnya buat touring.”

Atau mungkin ada juga yang berkata, “Ah, baksos. Paling-paling ujungnya juga pencitraan. Terus di mana letak keikhlasan kalian dalam berbakti sosial?”

Apa memang benar baksos hanya hanya bertujuan pencitraan dan cari nama doang? Salah besar, Dulur. Banyak manfaat dari kegiatan bakti sosial tidak hanya bagi masyarakat, tapi juga bagi organisasi, dalam hal ini adalah club motor itu sendiri. Apa saja? Nah, tulisan ini akan membahas alasan mengapa sebuah club motor juga perlu mengadakan kegiatan sosial di tengah masyarakat.

  1. Sarana pemenuhan visi-misi.
    Setiap organisasi pasti memiliki visi-misi dan tujuan. Visi-misi organisasi yang baik juga pasti baik. Visi-misi memberikan arah dan tujuan ke mana sebuah organisasi akan dibawa. Bakti sosial adalah jenis kegiatan yang bisa dilakukan agar visi-misi tersebut bisa dicapai dan diwujudkan.
  2. Pembeda antara club motor dengan geng motor
    Masyarakat seringkali menyamakan club motor dengan geng motor. Salah satu hal yang bisa membedakan antara club motor dengan geng motor adalah jenis kegiatan yang dilakukan keduanya. Club motor yang sehat pada umumnya memiliki visi-misi dan agenda yang jelas dan positif, yang biasanya diwujudkan dalam berbagai macam kegiatan yang positif termasuk bakti sosial, sedangkan geng motor tidak.
  3. Kebutuhan untuk mendapat pengakuan masyarakat
    Tujuan seseorang dalam berorganisasi adalah untuk memenuhi kebutuhan bersosialisasi. Setiap individu pada umumnya memiliki kecenderungan untuk bergaul dengan orang-orang yang memiliki kesamaan hobby, pekerjaan, dan latar belakang. Pada tahap yang selanjutnya, setelah kebutuhan untuk bersosialisasi terpenuhi, kebutuhan tersebut akan berkembang dengan sendirinya. Orang mulai menginginkan adanya pengakuan dan perhatian dari masyarakat di sekililingnya.
    Sebuah organisasi yang cerdas akan mampu menangkap adanya kebutuhan tersebut. Untuk mendapatkan perhatian masyarakat, mereka akan melakukan berbagai kegiatan positif di tengah masyarakat. Di sinilah terletak adanya hubungan antara kegiatan sosial yang dilakukan sebuah club motor dengan kepuasan para anggotanya. Jika seseorang merasa kebutuhannya terhadap pengakuan masyarakat masih tidak terpenuhi oleh komunitas yang diikutinya, dia akan cenderung memilih untuk keluar dari keanggotaan komunitas tersebut. Karena itu, sebuah club atau komunitas motor harus mampu melakukan berbagai kegiatan yang tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat, tapi juga bisa memuaskan kebutuhan batin anggotanya demi kelangsungan hidup club atau komunitas motor itu sendiri. Sebuah club atau komunitas motor yang tidak mampu mengadakan kegiatan apapun tidak akan bertahan lama dan cepat atau lambat pasti akan ditinggalkan oleh anggotanya.
  4. Kebutuhan untuk berkembang
    Semakin banyaknya jumlah club atau komunitas motor pasti akan memunculkan suasana yang kompetitif antar club atau komunitas motor tersebut. Masing-masing club akan bersaing untuk berkembang dan menjadi yang paling popular di tengah masyarakat. Apakah cukup dengan membuat stiker, emblem, badge, pin, dan berbagai macam atribut lainnya, agar dikenal banyak orang lalu memakainya saat berkendara dengan bangga dan mempublikasikannya di berbagai media sosial? Hehehe … jelas belum cukup, Dulur.
    Di sinilah letak perbedaan mendasar antara club motor dengan geng motor. Tanpa agenda dan visi-misi yang jelas, geng motor seringkali terjebak dalam persaingan yang tidak sehat, yang tercermin dalam balapan liar, anarkisme, dan tawuran antar geng, untuk bisa bertahan dan berkembang. Bahkan club motor pun bisa juga terjebak dalam situasi serupa apabila mereka tidak mampu bersaing secara sehat. Padahal, jika melihat dampaknya, hal itu sama dengan bunuh diri, membuang kotoran di wajah sendiri.
    Di tengah masyarakat yang cenderung pragmatis seperti sekarang, berbagai macam symbol dan atribut acap kali tidak bermakna apa-apa dalam peningkatan citra suatu club atau komunitas motor tanpa disertai tindakan positif yang nyata. Karena itu, club atau komunitas motor yang cerdas akan melakukan berbagai macam kegiatan yang menarik untuk mendapatkan penilaian positif dari masyarakat. Semakin positif penilaian masyarakat luas tentang suatu club atau komunitas motor, semakin banyak orang yang tertarik untuk bergabung dengannya. Pada gilirannya nanti, club atau komunitas itu akan berkembang dan menjadi besar dengan sendirinya. Kita pasti bangga jika club atau komunitas motor yang kita cintai semakin berkembang, bukan?
So, tunggu apa lagi, Dulur? Mari berlomba-lomba melakukan berbagai kegiatan positif di tengah masyarakat. Senyampang bulan ramadhan masih belum habis, sambil berusaha meraih berkah di bulan suci ini, mari kita tunjukkan bahwa bikers juga berjiwa sosial dan peduli.
Salam sak duluran sak lawase.

Paguyuban Honda Probolinggo Berbagi Takjil

No comments:

Post a Comment